Berikut ini beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan oleh penulis pemula dalam menulis nonfiksi, beserta solusi untuk mengatasi kesalahan tersebut:
Kurangnya riset awal
Penulis pemula sering kali tidak melakukan penelitian yang cukup sebelum menulis, sehingga informasi yang disajikan kurang akurat atau tidak lengkap.
Luangkan waktu untuk melakukan riset awal. Gunakan berbagai sumber seperti buku, jurnal ilmiah, artikel, wawancara dengan ahli, dan sumber tepercaya lainnya. Pastikan informasi yang dikumpulkan relevan dan mutakhir.
Susunan tulisan yang tidak teratur
Tulisan penulis pemula sering kali tidak memiliki struktur yang jelas, sehingga membuat pembaca bingung dan kehilangan minat.
Buatlah kerangka tulisan sebelum mulai menulis. Tentukan poin-poin utama yang ingin disampaikan dan susun secara logis. Gunakan subjudul untuk membagi teks menjadi bagian-bagian yang lebih mudah dipahami.
Penulisan yang membosankan
Penulis pemula sering kali menggunakan gaya penulisan yang terlalu kaku atau membosankan, membuat pembaca sulit untuk terlibat.
Gunakanlah gaya penulisan yang menarik dan bervariasi. Sertakan anekdot, contoh konkret, dan kutipan relevan untuk memperkaya tulisan. Gunakan bahasa yang jelas dan lugas, namun tetap menarik.
Informasi yang kurang tepat
Menyajikan informasi yang salah atau tidak akurat dapat merusak kredibilitas penulis.
Karenanya, selalu verifikasi fakta sebelum memasukkannya ke dalam tulisan. Cross-check informasi dari beberapa sumber tepercaya. Jika memungkinkan, konsultasikan dengan ahli di bidang terkait.
Terjebak plagiarisme
Penulis pemula sering menyalin teks dari sumber lain tanpa memberikan kredit dapat merusak reputasi penulis dan melanggar hak cipta.
Jadi, pastikan untuk mengutip sumber dengan benar setiap kali mengutip atau merujuk pada karya orang lain. Gunakan gaya kutipan yang sesuai dengan standar penulisan (seperti APA, MLA, atau Chicago).
Penggunaan bahasa yang kurang tepat
Penggunaan bahasa atau diksi ilmiah tanpa penjelasan tambahan dapat membuat pembaca kehilangan minat atau tidak memahami teks.
Kenali pembaca dan gunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat pemahaman mereka. Jelaskan istilah ilmiah atau asing, dan hindari penggunaan jargon yang tidak perlu.
Melewatkan proses swasunting
Sering kali penulis pemula mengabaikan proses penyuntingan dan proofreading jadi menyebabkan banyak kesalahan tata bahasa, ejaan, dan format tulisan.
Karenanya, selalu lakukan editing dan proofreading beberapa kali. Mintalah bantuan dari teman atau editor profesional untuk mendapatkan umpan balik yang objektif.
Tidak melibatkan pembaca
Menulis tanpa mempertimbangkan kebutuhan dan minat pembaca dapat membuat tulisan kurang relevan dan menarik.
Kenali pembaca dan pikirkan apa yang mereka butuhkan. Cobalah untuk melibatkan mereka dengan pertanyaan, contoh yang relevan, dan bahasa yang mudah dipahami.
Kurang ciri khas (kurang otentik)
Meniru gaya penulisan orang lain atau mengikuti tren tanpa menambahkan sudut pandang atau gaya pribadi dapat membuat tulisan kurang otentik.
Temukan gaya penulisan sendiri. Jangan takut untuk menampilkan perspektif pribadi dan orisinalitas dalam tulisan.
Penulis pemula dapat meningkatkan kualitas tulisan dengan mengikuti kelas maupun privat menulis, seperti bergabung di Pesantren Penulis. Silakan konfirmasi pendaftaran di nomor WhatsApp ini.
Kini saatnya berbenah dan meningkatkan kemampuan menulis besama Pesantren Penulis.
Tim Trenlis