Banyak orang yang bercita-cita ingin menjadi penulis produktif dan sukses, tetapi nyatanya ia hanya hobi menulis. Ketika seseorang tidak siap menjalani proses, maka ia gagal menjadi penulis.

Karena penulis SukSes adalah penulis yang Suka proSes. (hal. 199). Penulis sukses juga berarti penulis yang terus berkarya. Ketika memilih berhenti, tandanya ia telah gagal. (hal. 200)

Buku ini menyuguhkan berbagai hal mengenai rahasia penulis produktif dalam daftar isi acak. Kita bebas menikmatinya dari bab mana saja yang kita butuhkan.

Secara umum, buku ini berisi motivasi berbobot dan hal-hal teknis seputar kepenulisan. Motivasi yang tersebar dalam buku ini menggugah kesadaran bahwa lebih penting alasan menulis dibandingkan aktivitas menulis itu sendiri. Karena hanya dengan alasan yang kuat, seseorang memiliki motivasi, lalu berkomitmen dan bermetamorfosis menjadi penulis produktif.

Prinsip Dwi Suwiknyo “Menulis, Jalan Hidupku!” (hal. 129) mewarnai semua bagian tulisan. Sumber kebahagiaan penulis bukan saat mendapatkan honor atau menjadi populer. Melainkan, saat tulisannya dicetak dan dibaca banyak orang. Kemudian tulisan tersebut menjadi inspirasi dan solusi atas berbagai masalah kehidupan. Karenanya, menulis bukan hanya untuk kesenangan diri, tetapi menulis pun untuk kebaikan dan bermanfaat bagi umat. (hal. 4)

Ketika kita memutuskan diri menjadi penulis, maka di saat yang bersamaan kita memutuskan diri menjadi seorang pembelajar seumur hidup. Karena penulis selalu berada dalam dua aktivitas, yakni membaca dan menulis. (hal. 15)

Penulis pun mutlak seorang pembelajar karena tulisan adalah representasi diri sang penulis. Dengan konsisten membuat karya, berarti penulis merapikan kehidupannya. Integritas penulis akan tercermin dalam kesehariannya.

Itulah yang membuat penulis selalu meng-upgrade diri dari segi ilmu, mental dan cara pandang. Wajib hukumnya penulis bersikap jujur untuk menghindari plagiarisme dan menghasilkan tulisan yang orisinal.

Selain itu, untuk meraih kesuksesan penulis harus disiplin seperti disiplinnya seorang tentara, sebab hidup penulis lebih keras dibandingkan orang kebanyakan.

Adapun hal-hal teknis yang terdapat dalam di buku ini sangat bervariasi.

Mulai dari bagaimana proses pembuatan buku solo sampai terbit. Lalu dipaparkan pula bagaimana trik agar tulisan kita dilirik dan dipinang oleh penerbit, juga tips agar pembaca terpikat dan loyal.

Menariknya lagi, dalam buku ini dijelaskan seni melawan distraksi, pentingnya rajin berkontemplasi juga kiat menaikkan mood menulis.

Walaupun pembahasan detail dan berbobot, tulisan terasa renyah dan tidak membosankan. Paparan dalam buku ini diselingi berbagai kisah sekaligus pengalaman penulis yang sudah berprofesi sebagai penulis selama 15 tahun!

Pembahasannya pun relevan dengan situasi terkini, yakni di masa dunia kepenulisan diserang oleh ChatGPT. (hal. 165-167)

Satu-satunya kelemahan buku ini adalah pengulangan bahasan yang sama pada bab yang berbeda. Wajar, karena buku ini merupakan kompilasi tulisan sang penulis di laman Facebook. Namun, hal itu tidak mengurangi daya tarik buku bercover kuning ini. Karena dalam buku ini akan kita rasakan atmosfer semangat, kegigihan, serta keikhlasan yang menjadi fondasi dan jiwa penulis.

Buku yang sangat recommended buat siapa pun yang ingin menjadi penulis.

Selamat membaca, ya!

Oleh: Attia Mahda